?

MENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENERAPAN SIX SIGMA

Galang Ariandika, Galang (2018) MENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENERAPAN SIX SIGMA. MENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENERAPAN SIX SIGMA. pp. 1-16.

[img]
Preview
Text
Makalah UAS Six Sigma Galang.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (373kB) | Preview

Abstract

Pada saat ini pelaku bisnis dalam industry atau perusahaan di Indonesia menyadari akan semakin berubahnya orientasi pelanggannya terhadap kualitas. Dalam persaingan dunia industri yang semakin ketat, perusahaan harus dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan sejenis. Oleh sebab itu, perusahaan harus dapat memenuhi keinginan pelanggan dan berusaha untuk dapat mempertahankan pelanggan. Komitmen dari perusahaan untuk terus mempertahankan kualitas dan keinginan pelanggan adalah dengan diterapkannya berbagai sistem manajemen mutu ISO dalam perusahaan, perusahaan telah mengalami perubahan dalam bidang kualitas. Namun perusahaan tidak dapat berhenti begitu saja karena pada kenyataannya masih terdapat produk yang belum sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan atau produk cacat (defect product). Kualitas pada industri manufaktur selain menekankan pada produk yang dihasilkan, juga perlu diperhatikan kualitas pada proses produksi (Ariani, 2003). Bahkan, yang terbaik adalah apabila perhatian pada kualitas bukan pada produk akhir, melainkan proses produksinya atau produk yang masih ada dalam proses (work in process), sehingga apabila diketahui ada cacat atau kesalahan masih dapat diperbaiki. Dengan demikian, produk akhir yang dihasilkan adalah produk yang bebas cacat dan tidak ada lagi pemborosan yang harus dibayar mahal karena produk tersebut harus dibuang atau dilakukan pengerjaan ulang. Hal ini dapat dicapai melalui penentuan metode-metode yang dapat diterapkan, termasuk teknik-teknik statistika dan lainnya (Gaspersz, 2003). Untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik maka variasi yang terjadi harus diperkecil. Untuk dapat menyelesaikan masalah cacat produk, tidak semua penyebab dapat di atasi sekaligus, perusahaan harus mampu mengidentifikasi masalah-masalah apa yang perlu diprioritaskan terlebih dahulu. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode untuk mengatasi permasalahan tersebut. Konsep Six Sigma merupakan perbaikan secara terus menerus (continous improvement) untuk mengurangi cacat adalah dengan meminimalisasi variasi yang terjadi pada proses produksi. Hendradi (2006) menyatakan General Electric (GE) sebagai salah satu perusahaan yang sukses menerapkan Six Sigma menyatakan, "Six Sigma merupakan proses disiplin tinggi yang membantu dalam mengembangkan dan menghantarkan produk mendekati sempurna. Ide sentral dibelakang Six Sigma adalah jika perusahaan dapat mengukur berapa banyak cacat yang dimiliki dalam suatu proses, maka secara sistematis perusahaan dapat mengatasi bagaimana menekan dan menempatkan perusahaan dekat dengan zero-defect.

Item Type: Article
Subjects: A General Works > AZ History of Scholarship The Humanities
B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology
Divisions: Fakultas Teknologi Industri > Prodi Teknik Industri
Depositing User: Galang ariandika .
Date Deposited: 10 Aug 2018 08:15
Last Modified: 10 Aug 2018 08:15
URI: http://repository.unugha.ac.id/id/eprint/67

Actions (login required)

View Item View Item